Mujair Khas Ranau. Gurih dan Lezat!

      Ikan mujair mungkin sudah kenal. Masakan berbahan baku ikan mujair mungkin sudah umum dan sudah biasa. Menikmati ikan mujair goreng, panggang, ikan mujair kuah santan, dan lain-lain tentu bukan hal yang luar biasa dan mengesankan. Eit, tunggu dulu kawan. Cobalah sekali-kali menikmati olahan ikan mujair khas Ranau. InsyaAllah, kawan-kawan terkesan.

     Oke, cara mengolahnya mungkin biasa. Kalaupun ada perbedaan, mungkin tidak terlalu khas. Ya, lain daerah memang memiliki keistimewaan dan kekhasan dalam mengolah makanan, tetapi kali ini saya memperkenalkan keistimewaan bukan hanya dalam hal seni memasak melainkan istimewa bahan bakunya. Istimewa bukan sekedar bumbu masak dan pengolahannya melainkan jenis ikan mujairnya.

     Ya, ikan mujair Ranau ini merupakan mujair liar endemi Danau Ranau bukan peliharaan. Karena hidup liar di alam bebas, ikan-ikan mujair Ranau ini tentu lebih alami, dagingnya lebih tebal, pulen, dan citarasanya lebih gurih khas ikan air jernih. Biasanya, ikan-ikan mujair ini ditangkap langsung dari air danau Ranau oleh nelayan dengan cara di pancing, dijaring, atau dipanah. Warna sisik kehitaman dan kepala cenderung keras dari mujair pada umumnya merupakan ciri khasnya.

     Kawan tentu tidak perlu menyelam sendiri ke danau Ranau untuk menangkap ikan mujair itu. Para nelayan menangkapnya, lalu menitipkannya ke para pengempul dan penjual yang memasarkannya di lapak-lapak di pasar di tepian pantai. Kawan-kawan juga bisa menikmati hidangan ikan mujair goreng atau mujair panggang di rumah-rumah makan di lokasi wisata ini dengan beragam olahan.

     Sebenarnya ikan mujair tentu bukan satu-satunya melainkan ada ikan haruan, kepar, baung dan betutu. Tinggal pilih, deh.


 

     Jika kawan-kawan sempat berkunjung ke Danau Ranau, silakan menyempatkan diri untuk menikmati kuliner khas Ranau ini.

Comments